Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah/Tulisan
KEBUDAYAAN MENSEJAHTERAKAN RAKYAT
Kelas : 1-IA22
Tanggal Penyerahan Makalah : 26 April 2013
Tanggal Upload Makalah : 27 April 2013
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M |
Nama Lengkap |
Tanda Tangan |
51412649 |
Dadang Daelimi |
|
Program Sarjana Teknik Informatika
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya.
Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri..
Tanpa mereka sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat. Sehingga kebudayaan dapat mensejahterakan rakyat. Pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalmnya.
Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Kebudayaan Mensejahterakan Rakyat menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya daerahnya sendiri.
Jakarta, 26 April 2013
Dadang Daelimi
DAFTAR ISI
Pernyataan ………………………………………………………………………. 1
Kata Pengantar ………………………………………………………………. 2
Daftar Isi ………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 4
1. Latar Belakang ………………………………………………………………. 4
2. Tujuan ………………………………………………………………………. 5
3. Sasaran ……………………………………………………………………….. 5
BAB II PERMASALAHAN ………………………………………………. 6
1. Kekuatan ………………………………………………………………………. 8
2. Kelemahan ………………………………………………………………………. 8
3. Peluang ………………………………………………………………………. 9
4. Tantangan ………………………………………………………………………. 10
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
- Kesimpulan ………………………………………………………………. 11
- Rekomendasi ………………………………………………………………. 11
REFERENSI ………………………………………………………………………. 13
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.
Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. (Soemardjan, Selo: 1964: 115). Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian.
Lebih jauh dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh E. B. Tylor (1871) dalam bukunya Primitive Culture: kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku normative. Oleh karena itu, manusia yang mempelajari kebudayaan dari masyarakat, bisa membangun kebudayaan (konstruktif) dan bisa juga merusaknya (destruktif).
2. TUJUAN
Makalah ini dibuat bertujuan membantu memberikan informasi serta pengetahuan akan pentingnya peranan budaya lokal sebagai salah satu alat untuk mensejahterakan rakyat. Selain itu, dengan mempelajari kebudayaan yang ada maka akan menambah pengetahuan dan wawasan tentang budaya daerah yang dimiliki oleh negara Indonesia ini sehingga dapat memperkuat ketahanan budaya bangsa Indonesia dan menambah rasa kecintaan terhadap budaya tanah nenek moyang kita ini.
Tujuan lainnya yaitu untuk menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi muda agar tetap memperjuangkan kepentingan bangsanya dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika untuk memajukan dan meningkatkan rasa persatuan kesatuan bangsa Indonesia dengan budaya daerah, kekuatan, kelemahan, peluang, serta peran budaya daerah yang harus kita lestarikan.
3. SASARAN
Sasaran dalam penulisan makalah ini ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia, terutama para generasi muda yang mempunyai tugas untuk tetap menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Sebagai generasi muda yang nanti kelak akan menjadi penerus bangsa sudah seharusnya kita ikut melestarikan budaya nan agung yang kita miliki ini supaya dapat menjadi suatu keunggulan menjadi objek wisata, yang nantinya akan bisa mensejahterakan rakyat. Jangan sampai warisan dari nenek moyang bangsa kita yang berharga ini hilang dan digantikan oleh budaya bangsa asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan mempelajari budaya Indonesia yang beraneka ragam maka diharapkan bangsa Indonesia dapat lebih menanamkan rasa cinta terhadap tanah air, serta melakukan pengembangan sumber daya dalam bidang kebudayaan dan mempertahankan persatuan kebudayaan nasional demi ketahanan bangsa Indonesia.
BAB II PERMASALAHAN
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
Analisis permaslahan “ Kebudayaan Mensejahterakan Rakyat “ dengan memerhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal diliat menggunakan metode SWOT :
1. Kekuatan (Strength)
- Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya yang beranekaragam, bisa disebut beranekaragam karena Indonesia memiliki banyak daerah dan disetiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri dari daerah-daerah lain. Gunanya untuk menarik parawisatawan baik wisatawan lokal ataupun wisatawan asing untuk lebih tertarik dan menyebar luaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya dan tidak hanya dipandang dengan sebelah mata.
- Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya yang beranekaragam, yang dapat dijadikan kekuatan dan asset yang tidak dapat disamakan dengan budaya darinegara lain. Gunanya untuk memperkenalkan kepada bangsa lain bahwa Negara Indonesia punya keanekaragaman budaya yang tidak kalah baik dan indah dari bangsa lain.
- Semakin banyak wisatawan asing yang mengunjungi Indonesia maka semakin bertambah pula pendapatan devisa negara. Itu berarti kesejahteraan rakyat Indonesia semakin terjamin.
- Rasa nasionalisme, ini yang membuat kebudayaan di Indonesia dapat bertahan dari globalisasi. Budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia pun akan terabaikan, dan akhirnya budaya Indonesia yang akan di menjadi daya tarik bagi bangsa lain
.2. Kelemahan (Weakness)
- Masuknya pengaruh budaya luar yang dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir kebudayaan masyarakat didalam suatu bangsa, yang terkadang masyarakat merasa lebih bebas dan tidak mementingkan lagi ajaran bahkan didikan dari nenek moyang yang turun temurun diajarkan untuk berperilaku baik dan berbudaya.
- Melemahnya kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia, karena itu masyarakat menjadi tidak perduli dan tidak mau mempertahankan bahkan melestarikan ajaran-ajaran baik yang mempunyai nilai budi pekerti yang tinggi.
- Kecenderungan masyarakat yang kurang melestarikan budaya, ini karena masuknya budaya luar yang mencerminkan nilai negatif dan lebih bebas, jadi masyarakat secara tidak langsung membandingkan dengan ajaran atau kebiasaaan yang dulu diterimanya.
- Komunikasi dan keterbukaan antara masyarakat dan kepala daerah, gunanya untuk untuk meminimalisir kesalah pahaman yang terjadi disuatu daerah tentang budaya yang dianut, yang sering kali menimbulkan perselisihan antar suku yang berdampak menurunnya tingkat kepercayaan para wisatawan terhadap budaya yang ada didaerah tersebut.
3. Peluang (Opportunity)
- Menampilkan ide kreativitas budaya dan memperkenalkannya tidak hanya didalam suatu daerah, melainkan didalam daerah-daerah lain, atau pula memperkenalkannya keluar Indonesia.
- Membangun rasa kekeluargaan yang biasanya tercipta hanya dilingkungan suatudaerah saja, kini diterapkan dilingkungan masyarakat ataupun lingkungan daerah lain,gunanya untuk menerapkan perilaku serta ajaran-ajaran baik dan menyebarluaskan perilaku budi pekerti, sopan santun, saling menghargai dan mengasihi.
- Mengkombinasikan budaya lama dengan budaya baru, akan tetapi tidak menyimpang dengan kebiasaan yang berlaku, jadi mengkombinasikan antara ajaran yang dulunya diberikan oleh nenek moyang, dan kemudian diterapkan, akan tetapi tidak memudarkan atau merusak ajaran lama tersebut.
- Budaya Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Gunanya untuk dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
4. Tantangan / Hambatan
- Perbedaan pola pikir antar masyarakat, perbedaan ide bahkan pendapat dari masyarakat yang mengakibatkan banyak perbandingan yang tercipta, dan nantinya akan berakibatkan pudarnya perilaku sopan santun dan berbudaya.
- Keanekaragaman suku bahkan budaya yang dimiliki setiap masyarakat, yang berakibatkan pola pikir masyarakat menjadi membandingkan antara suku dan budaya yang satu dengan suku dan budaya yang lain.
- Perkembangan teknologi yang sangat pesat, meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Oleh karena itu masyarakat dapat memanfaat perkembangan teknologi untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang baik ke mancanegara.
- Perbedaan status sosial antara masyarakat kalangan atas dan masyarakat kalangan bawah menjadikan pola pikir masyarakat tersebut membandingkan antara ajaran atau didikan yang ia terima dari nenek moyangnya dan ajaran atau didikan yang ia lihat dari kalangan atas yang menerapkan ajaran tersebut kepada masyarakat tertentu karena terletak perbedaan maka terciptalah perbandingan.
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. KESIMPULAN
Setiap masyarakat harus membentuk perilaku berbudaya dengan sebaik mungkin,karena kebudayaan akan mencerminkan tindakan serta perilaku masyarakat yang bersangkutan dalam budaya tersebut. Terbentuknya perilaku berbudaya pun tercermin dari didikan serta ajaran nenek moyang atau bahkan kebiasaan turun temurun yang menjadikan peran utama dalam menciptakan Kesejahteraan Rakyat. Sebaiknya setiap masyarakat menerapkan ilmu budaya didalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta keharmonisan bahkan keanekaragaman yang sejahtera didalam kehidupan. Adapun masyarakat harus memilah bahkan memilih budaya yang masuk, karena dapat merusak budaya yang sebelumnya diterapkan. Dan masyarakat wajib mengembangkan budaya yang ada di Indonesia, agar bisa menjadi pusat perhatian dari bangsa Indonesia maupun bangsa luar, yang nantinya akan menjadi objek wisata yang akan meningkatan penghasilan Negara. Setelah semuanya berjalan lancer maka kesejahteraan rakyat pun bisa terjamin.
2. REKOMENDASI
- Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya yang beranekaragam, bisa disebut beranekaragam karena Indonesia memiliki banyak daerah dan disetiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri dari daerah-daerah lain. Gunanya untuk menarik parawisatawan baik wisatawan lokal ataupun wisatawan asing untuk lebih tertarik dan menyebar luaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya dan tidak hanya dipandang dengan sebelah mata.
- Komunikasi dan keterbukaan antara masyarakat dan kepala daerah, gunanya untuk untuk meminimalisir kesalah pahaman yang terjadi disuatu daerah tentang budaya yang dianut, yang sering kali menimbulkan perselisihan antar suku yang berdampak menurunnya tingkat kepercayaan para wisatawan terhadap budaya yang ada didaerah tersebut.
- Budaya Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Gunanya untuk dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
- Perkembangan teknologi yang sangat pesat, meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Oleh karena itu masyarakat dapat memanfaat perkembangan teknologi untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang baik ke mancanegara.
REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://hindarko.blogspot.com/2012/03/unsur-unsur-wujud-dan-orientasi.html
http://www.smam1gresik.sch.id/?p=189
O’Neil, D. 2006. Cultural Anthropology Tutorials, Behavioral Sciences Department, Palomar College, San Marco, California. Retrieved: 2006-07-10.
Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities. University of Michigan Press.
http://disbudpar.bantulkab.go.id/hal/visi-misi
http://farizes.wordpress.com/2013/03/15/faktor-budaya-yang-menghambat-dan-mendorong-kemajuan